BUTIR-BUTIR
YANG MERAGUKAN
DALAM BUKU TASAWUF DAN TARIQAT NAQSYABANDIYAH
PROF. DR. H
SAIDI SYEKH KADIRUN YAHYA
Pertama, Istilah MURSYID
KADIRUN YAHYA di dalam al-quran ada suatu kekuatan / power tak terhingga untuk mengeluarkan kekuatan /
power tak terhingga tersebut harus memakai frekuensi, channel atau gelombang
tak terhungga pula, yang di namakan gelombang tak terhingga adalah wasilah (NURUN
A’LA NURIN) yang terdapat dalam diri rohani Rasulullah SAW, yang
datang langsung dari allah swt kemudian di teruskan oleh pewaris Rasul yaitu
Aulia-Aulia Allah SWT. ( buku halaman 6 )
Kedua, Banyak
istilah yang tidak dikenal di kalangan ahli tasawuf dan tarikat sebelumnya,
seperti istilah, frekuensi tak terhingga, dimensi tak terhingga, energi tak
terhingga, teknologi Al-quran, teknologi meta fisika Al-quran, contohnya
sanggup menghidupkan orang mati, dapat membelahkan bumi, menjalankan gunung dan
lain. ( buku halaman 6 )
Ketiga, Kita bisa
naik ke ‘ARASY, tempat yang sangat jauh ( MAKAM IHSAN ) namanya yang ada
pada sisi allah tapi harus kita gabungkan dulu ROH KITA DENGAN ROH NABI
MUHAMMAD, roh Nabi lah yang mengantarkan kita kehadapan TUHAN untuk
bermunajah dan meminta apa saja pada tuhan, ini cara berdoa yang takkan di
tolak oleh Allah, menurut KADIRUN YAHYA . ( buku halaman 26 )
Keempat, Al-quran
adalah mu’jizat terbesar NABI MUHAMMAD SAW dan berlaku sampai pada akhir
zaman, mu’jizat Al-quran itu dapat di buktikan pada waktu selanjutnya oleh
pewaris pewaris Rasulullah sampai akhir zaman, berbentuk MA’UNAH, KARAMAH,
DAN SYAFAAT. ( buku halam 30 )
Kelima, Wadah
tajalli Tuhan yang paling sempurna ialah pada seseorang yang ada pada dirinya
hakikat MUHAMMADIYAH ( NUR MUHAMMAD ) seperti NABI MUHAMMAD yang lahir
dari AMINAH meninggal di MADINAH, hakikat MUHAMMADIYAH INI (NUR MUHAMMAD INI
) bersifat QADIM dan AZALI dan nur tersebut berpindah dari satu generasi ke
generasi berikutnya berbentuk para NABI-NABI dan WALI-WALI dan sampai kepada penutup para WALI-WALI,
nyakni NABI ISA, AS. ( buku halaman 125 )
Keenam, Perumpamaan
orang Arif yang sedang fana fillah ibarat besi panas dan lebur bersama api
tidak dapat dibedakan Mana Yang Besi Dan Mana Pula Yang Api, begitu pula
halnya orang Arif bersama dengan Allah, Tapi Arif takkan jadi Allah, dan Allah pun takkan jadi Arif. ( buku
halaman 130 )
Ketujuh, SYEH
MURSYID ada beberapa predikat, diantaranya predikat yang tertinggi ialah
predikat. SYEH AL-IRADAH. Yang iradahnya telah bercampur dan
bergabung dengan hukum-hukum Tuhan, sehingga orang meminta petunjuk dan
menyerahkan jiwa dan raganya kepada
syekh tersebut. ( halaman 191 )
Kedelapan, KALAMULLAH
yang telah zahir dalam bentuk bahasa arab, bila pada waktu membacanya memakai
meode, CHANNEL. WASILAH yang benar ( NURUN ‘ALA NURIN ) maka kalamullah
yang asli ( AZALI) yang tak berhuruf dan tak bersuara langsung datang
kembali dari Allah SWT. Kondisi kalamullah yang begini dapat memberi bekas
menjadi kenyataan. ( buku halaman 206 )
Kesembilan, Prof.
DR. H. S.S. KADIRUN YAHYA menggali kehebatan dan kedahsyatan Al-Qur’an
dengan metode ZIKRULLAH yang di salurkan melaluai BATU TAWAJUH DAN AIR
TAWAJUH untuk memadam letusan gunung, sampai pernah menghidupkan
berpuluh-puluh orang mati dalam waktu singkat, dan masih banyak lagi yang
lainya, tidak mungkin kalau dimuat disini karena merupakan cerita panjang
sekali. ( buku halaman 217 )
Kesepuluh,
Prof. DR. H. S.S. KADIRUN YAHYA menyatakan pada zaman sekarang ini
dirasakan perlu menampakkan KARAMAH, hal ini untuk manangkis tuduhan atau
pendapat, bahwa agama itu adlah khayalan belaka dan tidak dapat dibuktikan. (
buku halaman 219 )
Kesebelas,
NURUN ‘ALA NURIN, (Cahaya Diatas Cahaya) dalam surat An-nur Ayat 35 adalah
yang dimaksud dengan makna Wasilah, surat Al-Maidah Ayat 35 yang
merupakan frekuwensi tak terhingga. ( buku halaman 266 )
Keduabelas,
Pada tahun 1971, Prof. DR.H. S. S. Kadirun Yahya bertemu dengan Syekh Moh. Said
Bonjol. Setelah tawajjuh, Syekh Moh. Saud Bojol memutuskan untuk memberikan
sebuah mahkota yang di titipkan guru beliau kepadanya, dengan pesan agar
diberikan kepada seseorang yang pantas. Puluhan tahun berlalu, barulah “orang
yang pantas” tersebut di temukan oleh beliau yaitu DR.H. S. S. Kadirun Yahya. Bersamaan
dengan penyerahan mahkota itu terjadi hujan rintik-rintik yang di sertai petir
tunggal manggelegar dan gempa bumi. Peristiwa ini lazim terjadi setiap kali ada
timbang terima amanah besar. ( buku halaman 342 )
Ketigabelas,
Tanpa washilah (Nurun ‘Ala Nurin) para Rasul tidak mungkin akan dapat
berhubungan dengan Allah SWT. Washilah yang sama yang telah dimiliki oleh
Rasulullah, wajib pila kita miliki agar penyampaian dan hubungan kita sama,
seperti hubungan Rasulullah dengan Allah SWT. Karena Washilah ini, Nurun
‘Ala Nurin ini ditanam oleh allah dalam arwashul muqaddasah Rasulullah SAW.
Maka tidak ada jalan lain bagi kita untuk memiliki washilah tersebut dengan
menggabungkan arwah kita dengan arwashul muqaddasah Rasulullah SAW. Mulai dan
arwah Muqaddasah Khulafaurrasyidin sampai kepada guru-guru kita, Aula-Aula
Allah, ahli Silsilah sebagai kekasih Allah yang meneruskannya. Kami ulangi
sekali lagi bahwa washilah Akbar, bukan ditanamkan dalam jasmani, atau otak
Rasul, tapi dalam arwah Muqaddasahnya yang telah sempurna disucikan itu. oleh
sebab itu washilah yang mengandung frekuwensi dan channel Allah SWT wajib kita
miliki, agar kontak dengan Allah dapat terwujud sesuai dengan firman Allah
dalam surat Al-Maidah ayat 35. ( Dari Makalah Prof. DR. H. S.S. KADIRUN
YAHYA, M.Sc)
Keempatbelas,
Demi kebesarn Allah AWT, nyata kelihatan bahwa kekuatan kalimah Allah yang
dimaksudkan dalam air dan batu tersebut dengan metode teknologi Al-Quran
tertentu secara meyakinkan dengan kentan
mampu menundukkan “vuur-kolom” itu. “ Api Neraka” pun pasti akan segera
padam jika disiram dengan kalimah Allah asli yang disalurkan langsung dari sisi
Allah AWT melalui saluran atau “channel” nya. ( buku halaman 6 akhir )
Kelimabelas,
bersama ini kami lampirkan data selengkap-lengkapnya tentang operasi nasional Galunggung.
Begitulah contoh kemenangan ayat Al-qurannul Karim dalam menumpas segala
bencana termasuk bencana nasional, internasional, Anti Kiamat dan bahkan
bencana di akhirat kelak. ( buku halaman 7 akhir )
Keenambelas,
energy Kiamat Allah, yang kita agung-agungkan sepanjang masa, yang mampu
melebur gunung, dosa, iblis, setan dan jagat ini, jika perlu. Bahkan juga
sebaliknya mampu pula menghindarkan, menyingkirkan, membatalkan malapetaka
alam, bencana alam, bahkan mampu menahan terjadinya Kiamat Dunia, dan Kiamat
jagat ini sekalipun. Allahu Akbar.
Selengkapnya...